di- kata depan dan di -imbuhan, Penulisan -di yang benar
kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan di- |
di-kata depan dan di -imbuhan, Penulisan -di yang benar
Tulisan
ini hadir karena masih banyaknya kesalahan cara penulisan antara Imbuhan “di-”
maupun Kata Depan “di” baik yang terdapat di media cetak, elektronik maupun
lainnya terutama dalam konteks tulisan formal.
Tidak
jarang kita mendapati sejumlah plank atau sepanduk seperti yang bertuliskan
kata “DI JUAL”, “DI TUTUP”, DI SEGEL” atau “DI LARANG” pada tempat-tempat
tertentu. Padahal, menurut aturan tata bahasa dalam EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) jelas telah diatur.
Pada
dasarnya, ada 3 jenis imbuhan, yaitu: awalan, sisipan dan akhiran.
Adapun
dalam kesempatan kali ini yang akan diulas adalah imbuhan jenis awalan “di-“.
Untuk
lebih memudahkan dalam penggunaan imbuhan “di-” maupun kata depan “di”, berikut
akan disajikan uraian dan contohnya.
A. IMBUHAN “DI-”
Secara
umum, aturan penulisan imbuhan adalah DISATUKAN antara imbuhan dengan kata
dasarnya. Adapun kata dasar dalam imbuhan pada umumnya adalah berupa KATA
KERJA.
Di
antara beberapa jenis imbuhan, imbuhan “di-” adalah salah satunya.
Contoh:
dibaca
(kata dasar: baca)
dilarang
(kata dasar: larang)
dijual
(kata dasar: jual),
ditutup
(kata dasar: tutup)
disegel
(kata dasar: segel), dll.
B. KATA DEPAN “DI”
Adapun
untuk Kata Depan, aturan penulisannya adalah DIPISAHKAN antara kata depan
dengan kata berikutnya. Pada umumnya, kata depan diikuti oleh kata yang
termasuk keterangan tempat atau waktu.
Contoh:
di
rumah (ket. tempat)
di
sebelum (ket. waktu)
di
kantor (ket. tempat)
di
atas (ket. tempat)
di
bawah (ket. tempat)
di
samping, (ket. tempat), dll.
C. CARA MEMBEDAKAN ANTARA IMBUHAN
“DI-” DENGAN KATA DEPAN “DI”
Lakukan
cara sederhana berikut untuk menentukan apakah suatu kata merupakan imbuhan
ataukah kata depan. Yaitu sbb.:
a)
Tambahkan “me” di awal kata dimaksud.
b)
Setelah ditambahkan “me”, lihat apakah kata tersebut menjadi padu ataukah
rancu.
Jika menjadi padu, artinya kata tersebut merupakan imbuhan. Jika malah menjadi rancu, artinya kata tersebut merupakan kata depan.
Contoh:
melarang-dilarang
(padu. Kata dasar: larang)
menjual-dijual
(padu. Kata Dasar: jual)
mesekolah-disekolah
(rancu. Seharusnya: di sekolah, karena termasuk kata depan.
D. KESIMPULAN
Aturan
penulisan imbuhan “di-” adalah DISATUKAN antara imbuhan dan kata dasarnya. Kata
dasar dalam imbuhan pada umumnya berupa kata kerja.
Sedangkan
penulisan kata depan “di” adalah DIPISAHKAN antara kata depan dan kata
berikutnya, yang pada umumnya berupa keterangan tempat atau waktu.
Demikian
semoga bermanfaat dan menginsfirasi.
Penulis:
--------------------------
Acep Sopiyulloh / https://asopi.wordpress.com
Acep Sopiyulloh / https://asopi.wordpress.com
*
Dari berbagai sumber.
image by : noorizamdz (slideshare.net)
No comments:
Post a Comment